FMPL

Gas Metana

Tahu nggak?

Sampah mengandung bahan kimia (misalnya baterai, cat, limbah elektronik) yang dapat bereaksi secara kimia dan melepaskan gas berbahaya atau memicu pelepasan CO₂ saat mengalami pelapukan atau korosi. 

Ledakan dan kebakaran pernah terjadi beberapa kali di TPA Gili Trawangan akibat adanya sampah-sampah yang dapat melepaskan gas berbahaya seperti baterai dan tabung gas.

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang tidak dilengkapi dengan sistem penangkapan gas metana (landfill gas capture) akan secara langsung melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer. Kondisi ini menjadikan TPA sebagai salah satu sumber signifikan emisi karbon dan metana, terutama jika tumpukan sampah di dalamnya mengandung bahan organik dan plastik. Tanpa adanya pengelolaan sampah organik seperti proses komposting, serta ketiadaan sistem pemilahan dan daur ulang, emisi yang dihasilkan akan semakin tinggi. Selain itu, praktik pembakaran terbuka yang masih terjadi di beberapa TPA memperburuk dampak lingkungan. Emisi dari TPA tidak hanya mencemari udara, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap perubahan iklim global, mempercepat terjadinya cuaca ekstrem, naiknya permukaan laut, serta menimbulkan berbagai dampak ekologis yang merugikan keberlanjutan lingkungan.